Blogger putus cinta bag 2

Posted by Omem qRen on Thursday, April 21, 2011

Entah sudah berapa lama ane duduk terdiam di kursi ini. Ga tahu lagi sudah berapa jam yang ane habiskan dengan hanya duduk disini. Mungkin sudah beberapa jam, beberapa hari atau bahkan sudah beberapa minggu. Yang pasti ane ga pernah menghitungnya. Jangankan untuk menghitung sudah berapa lama ane terdiam disini sendiri, apa yang ane rasakan aja ane udah ga bisa lagi ungkapkan...
Air mata masih belum berhenti mengalir dari mata ane. Mungkin saat ini mata ane sudah bengkak karena tidak berhenti mengeluarkan air mata. Doa yang sama pun tak henti - hentinya terngiang dalam pikiran ane. Bagaikan sebuah pengharapan terakhir yang bisa ane percaya dan ane andalkan setulus hati ane. Rasanya belum pernah ane berdoa sampai segininya dan ane juga ga pernah terlalu berharap kayak gini.
Perlahan dunia kembali terasa begitu gelap. Namun gelapnya kali ini terasa begitu beda. Gelap, sangat gelap hingga ane ga bisa lagi merasakan dan melihat tubuh ane. Badan ane serasa makin memberat dan perlahan rasa berat ini menjalar ke keatas hingga sampai ke kepala ane....
"Apa yang terjadi? Knapa semua begitu gelap? Apa yang menimpa gw? Knapa ini? Knapa?"
Seketika lamunan ane jadi buyar. Ane mendadak menjadi panik dengan apa yang ane rasakan....
Berbagai pertanyaan dan jawaban kecil antara hati ane mulai bermnculan silih berganti..
"Knapa gw? Di mana Gw?"
Dalam kepanikan yang sangat amat ane mencoba untuk kembali berkonsentrasi... Kembali berusaha untuk tenang...
"Eh... Koq gw jatuh?"
"Siapa yang mendorong gw?"

"Oh ya... gw belum makan..."
"Udah berapa lama gw kyak gni..."
"Apa yang udah terjadi dengan gw?"
"Knapa gw begini"
"Rasanya udah berminggu - minggu ga makan.."
"Lapar... Lapar... Lapar..."
Ane berusaha untuk bangun dari tanah...
"Knapa ini..."
"Berat... Berat....Berat..."
"Kanapa badan gw terasa begitu berat...Knapa..."
Hati ane kembali panik berusaha untuk bangun....
"Apalagi ini... Koq gelap kali... Ini dimana? Dimana gw?"
Dalam kepanikan ane ngerasain badan ane seakan melayang... Ane ngerasakan ada tangan2 orang yang megang tubuh ane...Ane mencoba lagi untuk tenang. Berfikir dan berfikir tentang apa yang sedang terjadi...
Perlahan pendengaran ane mulai pulih... Ane mulai mendengar suara - suara kecil perlahan memanggil nama ane. Bagaikan malaikat yang memanggil roh ane untuk segera keluar meninggalkan jasad...
Makin lama suara kecil tersebut makin jelas terdengar diiringi dengan suara isak tangis. Dalam pasrah menunggu saat - saat terakhir ane mulai bisa melihat. Walau samar namun tampak jelas sekali ada seraut wajah berlinangan air mata sambil memanggil -  manggil nama ane...
Ane masih merasakan melayang...Tubuh ane masih belum bisa bergerak. Namun wanita itu masih tetap memanggil - manggil ane...
Smakin lama wajah nya semakin jelas terlihat. Muthia... Dia kembali... dia kembali.... Dia menyentuh tangan ane... Tapi kenapa dia menangis... Bukankah dia seharusnya sudah merrid... APa yang terjadi... Apa yang terjadi....
Dia masih terus memanggil - manggil nama ane...
"End.. End... End... Bangun... bangun.... bangun..."
"Gw ga jadi merrid ma dia... Pernikahan sudah gw batalin... bagun... bangun...."
Kegelisahan ane seakan mereda untuk sesaat. Namun sayang badan ane masih belum mau bergerak... Ane sudah bisa merasakan hangat genggaman tanggannya menyentuh tangan ane, namun...
"Ada apa dengan tubuh ini... Gw pengen meluk dia... Dia kembali untuk gw... Ada apa? Ada apa?"
"Ada apa....."
"Tuhan.... Bantu hambamu ini ya Tuhan... Bantu hambamu ini Tuhan..."
Dia kembali histeris... Tangisnya makin keras...
"End... Jangan mati End... Jangan.... Bangun End... Gw sayang ama lho..."
"Bangun..."
Kontan ane langsung kaget....
"Ada apa ini... Siapa yang meninggal? Gw masih hidup... Gw masih hidup..."
Ane berusaha sekuat tenaga untuk bangkit... Berusaha memeluk tubuhnya... Berusaha sebisa mungkin...
"Ada apa lagi ini? Kenapa gw ga bisa memeluk dia... Kenapa gw ga bisa memeluk dia..."
Ane ngeliat kebawah...
"Apa ini... Koq ada tubuh gw... Ada apa ini... "
Semakin bingung merasakan apa yang terjadi, ane kian meronta tiada henti sambil memanggil orang 2 yang nampak disekitar ane...
Tak ada yang menghiraukan. Semuanya hanya dia terpku menatapi tubuh kaku yang tergeletak di tempat tidur yang sedang di peluk oleh Muthia...
"Thia.... Ini gw.... Gw disini... Kenapa lo ga dengar gw... Gw disini Thia... Gw juga sayang ama lo..."
Gw sayang ama lho....

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Setetes komentar anda sangat berguna demi perbaikan blog kami...
Click andapun sangat berguna untuk income kami bila anda dilakukan pada tempat dan waktu yang tepat...
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan benar.... hehehehe...